7 Perbedaan Saham dan Reksadana, Jangan Sampai Salah!

Fandi Fabriyan

Bagi para investor pemula, memahami perbedaan saham dan reksadana merupakan langkah penting dalam dunia investasi. Meskipun sama-sama terlibat di pasar modal, kedua instrumen ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Dengan memahami perbedaan antara keduanya, dapat membantu Kanca IT untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi. Oleh karena itu, mari ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan antara keduanya melalui artikel berikut!

Perbedaan Saham dan Reksadana

Ada beberapa perbedaan antara dua jenis instrumen investasi ini yang dapat dilihat dari berbagai aspek. Mulai dari bentuk investasi, jangka waktu, pengelolaan dana, keuntungan, risiko, serta proses pembelian saham dan pencairan dana. Mari kita bahas satu per satu!

1. Bentuk Investasi

Penting untuk memahami bentuk investasi sebagai dasar yang fundamental. Saham merupakan bukti kepemilikan dalam sebuah perusahaan atau proyek dengan penyertaan modal tertenu. Tingkat kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar saham yang dimiliki.

Di sisi lain, reksadana adalah kumpulan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Reksadana sendiri terdiri dari empat bentuk, yaitu deposito, obligasi, saham, dan surat utang. Masing-masing bisa dipilih sesuai dengan tujuan investor.

2. Jangka Waktu

Selain dilihat dari bentuk investasinta, saham dan reksadana juga memiliki jangka waktu yang berbeda. Umumnya, investasi saham dianggap sebagai pilihan jangka panjang, dengan jangka waktu lebih dari 10 tahun.

Di sisi lain, reksadana saham direkomendasikan untuk jangka waktu di atas 7 tahun, sementara reksadana pasar modal memiliki durasi yang lebih singkat, yakni 2 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis investasi yang sesuai dengan rencana dan target keuangan.

3. Pengelolaan Dana

Perbedaan saham dan reksadana yang paling utama terletak pada pengelolaan dana. Investasi saham memerlukan manajemen dan kendali penuh dari individu. Sehingga, diperlukan pengetahuan dan kemampuan analisis saham yang baik, guna memaksimalkan keuntungan.

Di sisi lain, reksadana dikelola oleh manajer investasi yang ahli di bidangnya. Sebagai investor, Kanca IT tidak perlu terlibat langsung dalam pengelolaan dana. Namun, Kanca IT akan menerima laporan serta keuntungan investasi yang dihasilkan.

4. Aspek Keuntungan

Jika Kanca IT memutuskan untuk berinvestasi saham, maka terdapat dua jenis keuntungan yang perlu diketahui, yakni dividen dan capital gain. Capital gain terjadi ketika harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya.

Sedangkan, jika memilih reksadana, keuntungan yang diperoleh berupa dividen dari hasil kelolaan reksadana. Hal ini disebabkan karena dana yang diinvestasikan dikelola oleh seorang manajer investasi.

5. Aspek Risiko

Tingkat risiko merupakan perbedaan saham dan reksadana yang paling utama. Saham dianggap memiliki risiko yang tinggi, sehingga saat membeli saham, keputusan sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu. Hal ini tentu tidaklah mudah karena saham membawa risiko yang besar.

Di sisi lain, reksadana menawarkan pendekatan yang lebih terkelola dalam investasi. Manajer investasi yang berpengalaman bertanggung jawab atas pengelolaan investasi reksadana. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih cocok untuk para pemula.

6. Proses Pembelian

Selain perbedaan aspek yang telah disebutkan sebelumnya, saham dan reksadana juga berbeda dalam proses pembelian. Saat membeli saham, cukup melalui bursa atau aplikasi pihak ketiga, sehingga prosesnya lebih singkat.

Sementara itu, pembelian reksadana melibatkan proses yang lebih panjang. Setelah melakukan pembelian melalui agen penjual, Kanca IT akan dihubungkan dengan manajer investasi dan bank yang menyimpan aset reksadana.

7. Proses Pencairan Dana

Proses pencairan dana pada investasi saham cenderung lebih cepat daripada reksadana. Sebab, saham tidak melibatkan pihak ketiga, sehingga dana dapat langsung cair ke rekening investor dengan lebih efisien.

Sedangkan, pencairan investasi reksadana memerlukan waktu lebih lama, karena harus melalui proses pihak ketiga atau manajer investasi. Umumnya, proses pencairan reksadana membutuhkan waktu hingga 5 hari kerja.

Artikel Lainnya

Bagikan:

Fandi Fabriyan

First You Learn, Then You Remove The "L"

Tinggalkan komentar